Nikel merupakan logam putih yang kerap ditemukan pada benda sehari-hari. Bila dihitung, ada lebih dari 300.000 item yang mengandung logam nikel, mulai dari baterai, peralatan masak, kitchen sink, penjepit kertas, risleting, kunci mobil, gagang pintu, gunting, uang logam, kancing celana jins, pengait bra, sabuk, kacamata, tas dan perhiasan. Alergi terhadap logam ini berarti membuat penderitanya harus jauh-jauh dari banyak benda.
Itulah yang dialami Sadie Nicholas. Meski tak pernah memiliki masalah sebelumnya, tiba-tiba di pertengahan usia 20-an ia menjadi sangat alergi terhadap nikel. Ia bahkan tak bisa mengenakan penyangga payudara alias bra.
"Sejak saat itu, saya harus menjauh dari jepitan bra, tali rantai pada tas, bahkan kacamata hitam dengan lengan logam, yang semuanya dapat meninggalkan bekas merah pada kulit saya, kadang-kadang hanya dalam beberapa menit kontak," jelas Sadie Nicholas, seperti dilansir Daily Mail, Kamis (20/6/2013).
Kontak dengan nikel bisa memicu eksim, dermatitis, bahkan shock anafilaksis yang fatal. Lebih parah lagi, nikel bahkan dapat menembus kain, sehingga penderita yang menaruh uang logam di sakunya bisa mengalami kemerahan dan gatal di kulit.
Lazim terkandung di kerak bumi membuat nikel mudah ditemukan dengan harga murah. Logam ini juga tidak sulit dipakai dan tidak menimbulkan korosi atau karat, sehingga membuatnya menjadi pilihan populer di bidang manufaktur.
Logam putih ini bahkan bisa masuk ke makanan melalui peralatan yang digunakan untuk memasak atau menyimpannya. Misalnya tuna kaleng, yang bisa mengandung nikel dari kaleng kemasannya. Nikel yang terjadi secara alami di dalam tanah juga dapat diserap melalui akar tanaman, yang ditemukan di sebagian besar sayuran, buah-buahan dan kacang-kacangan.
"Untungnya, saya belum pernah mengalami reaksi terhadap benda-benda lainnya, tapi bukan berarti saya tak akan mengalaminya di masa mendatang. Alergi memiliki cara untuk merayap naik pada penderitanya," tambah Sadie.
Konsultan dermatolog, Dr Tabi Leslie, memperingatkan bahwa alergi nikel bisa menyerang siapa saja dan kapan saja. Seperti kebanyakan alergi, alergi terhadap nikel dapat terjadi tiba-tiba pada usia berapa pun karena perubahan dalam sistem kekebalan tubuh dan paparan iritan.
"Perempuan memiliki risiko lebih tinggi hanya karena mereka lebih mungkin terkena nikel melalui perhiasan. Singkatnya, semakin sering kita terpapar, semakin besar kemungkinan menjadi peka dengan meningkatnya penggunaan nikel. Angka penderitanya akan terus melonjak," tutur Dr Tabi Leslie.
Dia menjelaskan, sensitisasi terjadi ketika tubuh mulai berpikir bahwa benda tersebut melakukan serangan dan sistem kekebalan tubuh menanggapinya secara berlebihan, menyerang sel-sel dan jaringan sehat, dan mengakibatkan eksim atau dermatitis.
Meskipun jarang, beberapa orang yang begitu sensitif terhadap nikel dapat terpicu langsung, menyebabkan kondisi yang berpotensi fatal, reaksi yang dikenal sebagai shock anafilaksis, di mana saluran udara menutup.
sumber | klik77.blogspot.com | http://health.detik.com/read/2013/06/20/122806/2278862/1202/gara-gara-alergi-nikel-wanita-ini-tak-bisa-memakai-bra?991104topnews