Minggu, 30 Juni 2013

Stamper 100 cc, Inspirasi Dari Curtis Tahun 30-an

Kreativitas anak Bandung Selatan memang nggak terbatas. Dari jaman dulu, zona ini memang sudah beken sebagai komunitas motor cc kecil transmisi matik. Nah, predikat begitu nggak mau mereka lepaskan.

“Sudah tradisi barangkali kalau kami sangat ngotot melestarikan model-model motor jadul,” buka Yaya Roundtank, builder aliran ini. Kliennya, H. Zul punya selera yang sama. Saat diorder membuat model motor Curtis tahun 30-an, Yaya langsung punya gambaran.

“Desain zaman dulu tak jauh dari sepeda onthel. Untuk mesin Curtis asli, tentunya sangat sulit. Sudah jadi koleksi museum di Eropa sana,” jelasnya serius. Makanya ia harus putar otak mencari mesin yang sesuai, mendekati model Curtis.

Pilihan jatuh ke mesin Stamper 100 cc tahun 1960. Desain mesinnya mendekati Curtis beneran. “Estetikanya pas, tinggal melakukan langkah modifikasi, membuat sasis dan variasi lain,” pede brother yang doyan berdandan ala biker jaman dulu ini.

Kerapian dan detailnya, patut diapresiasi. Dengan konstruksi hardtail murni, Yaya termasuk detail mencari variasi-variasi yang sesuai. “Semua diambil dari barang rongsokan. Khasnya roundtank tangki silinder membulat alias round, posisinya di bawah back-bone. Ini jadi bentuk dasar aliran ini,” jelasnya lagi.

Dari situ, ia konsen pada variasi penunjang. “Sesuai sejarahnya, motor ini diperuntukan untuk militer. Makanya di samping dipasang terompet untuk memanggil pasukan buat apel bersama,” katanya serius.




sumber | iniunic.blogspot.com | http://motor.otomotifnet.com/read/2013/06/28/342076/104/10/Stamper-100-cc-Inspirasi-Dari-Curtis-Tahun-30-an