Selasa, 18 Juni 2013

Ini Alasan Telkom Vision Menyerah Diakuisisi Oleh Perusahaan Chairul Tanjung

Beberapa hari yang lalu, ramai diberitakan bahwa CT Corpora, perusahaan milik Chairul Tanjung, akan mengakuisisi 80 persen saham perusahaan televisi berbayar PT Indonusa Telemedia milik PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, dengan produknya TelkomVision. CT Corpora dan Telkom akan berbagi porsi kepemilikan di TelkomVision.



Dilansir Reuters, Jumat 7 Juni 2013, sumber Reuters menyatakan, kesepakatan ini diperkirakan senilai US$100 juta. TelkomVision pada 2012 mencatatkan pendapatan sebesar Rp405 miliar, atau setara US$41,13 juta. Proses akuisisi ditargetkan selesai pada beberapa bulan ke depan.

Presiden Komisaris CT Corpora, Chairul Tanjung, menjelaskan, TelkomVision memiliki positioning yang unik di industri televisi berbayar dan berpotensi untuk berkembang yang lebih baik. Dalam kemitraan ini, Telkom akan bertindak sebagai penyedia infrastruktur dan CT Corpora sebagai penyedia konten.


Morgan Stanley bertindak sebagai penasihat keuangan (financial advisor) eksklusif untuk pemegang saham Telkom Vision atas transaksi itu.

Riset Media Partners Asia menunjukkan penetrasi televisi berbayar pada 2012 masih rendah di Indonesia, yakni baru 7 persen. Kondisi ini masih kalah dibandingkan penetrasi televisi berbayar di India yang mencapai 83 persen, Singapura 81 persen, dan China 54 persen.

Lalu apa alasan utama Telkom rela melepas Telkom Vision ke perusahaan Chairul Tanjung?

Direktur Utama Telkom, Arif Yahya  mengaku sudah menyerah dalam usaha televisi berbayar. Sebab, dalam bisnis ini memerlukan konten yang menarik. Khusus televisi partnernya akan lebih fokus ke konten dan Telkom akan fokus ke infrastrukturnya saja.

Karena kurangnya konten pada TelkomVision, usaha televisi berbayar pelat merah itu tidak membuahkan hasil yang memuaskan bagi induk usahanya. Hasil yang didapatkan tidak seperti apa yang diharapkan. Selama 16 tahun menjadi anak usaha Telkom, TelkomVision selalu merugi.

Kinerja dari Telkom Vision bukannya tidak baik tapi bukan seperti yang diharapkan. Yang diharapkan adalah value tinggi, dan net profit bagus. Dan target itu belum pernah dicapai hingga saat ini. (Nariswari)


sumber | iniunic.blogspot.com | http://www.tabloidpulsa.co.id/news/8621-ini-dia-alasan-telkom-vision-menyerah-diakuisisi-oleh-perusahaan-chairul-tanjung