Seperti dikutip dari siaran pers, Jumat (31/5/2013), C295 adalah pesawat generasi baru yang ideal untuk misi-misi pertahanan dan sipil, seperti misi kemanusiaan, patroli maritim, misi pengawasan lingkungan, dan yang lainnya.
Berkat ketangguhan dan keandalan, dan dengan sistem operasi yang mudah digunakan, pesawat taktis ukuran sedang ini memiliki banyak kelebihan dan fleksibel, yang diperlukan untuk angkut personil, pasukan, cargo, evakuasi korban, serta mempunyai kemampuan menurunkan logistik dari udara.
Pesawat buatan pabrik PTDI di Bandung ini merupakan perpaduan teknologi sipil dan militer yang mendukung suksesnya misi-misi taktis, berkemampuan untuk menambah peralatan-peralatan yang lebih maju di masa depan serta mempunyai kemampuan menyesuaikan diri di wilayah udara sipil.
Pesawat besutan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini juga mampu lepas landas dan mendarat di landasan pendek atau Short Take Off and Landing (STOL) dan landasan yang tidak dipersiapkan (CBR 3), dapat terbang rendah dalam misi taktis, membawa beban sampai 9 ton dengan kecepatan jelajah normal 260 knots (480 km/jam).
Tak hanya C295, pesawat hasil PTDI lainnya, yaitu CN235 dan NC212 masing-masing telah terjual lebih dari 270 unit dan 470 unit, serta telah beroperasi dengan sukses di lebih 50 negara.
Para operator CN295, CN235, NC212 sangat puas dengan keandalan, kapabilitas dan ketangguhan dari pesawat-pesawat tersebut, yang sangat mudah dioperasikan di dalam situasi yang bergejolak dan medan yang sulit. Dan hasilnya pesawat tersebut saat ini menduduki posisi terdepan di kelasnya.
sumber | iniunic.blogspot.com | http://finance.detik.com/read/2013/05/31/144951/2261559/1036/habat-120-pesawat-c295-made-in-bandung-dipakai-berbagai-negara?f990101mainnews