Seperti yang dilakukan perempuan berumur 52 tahun ini. Di hari ujian bahasa Inggris putrinya, ibu itu berdandan seperti anak SMA. Dengan memakai celana jins model low-rise, sepatu sneakers Converse, dan dandanan tebal untuk menutupi keriput halusnya, ibu ini menjadi 'joki' ujian bahasa Inggris anaknya.
Berdasarkan laporan Le Parisien, perempuan ini diidentifikasi sebagai Caroline D. Caroline duduk bersama orang-orang lainnya dan mengerjakan 'le bac', ujian akhir bagi siswa SMA di Prancis yang harus diambil sebelum mendaftar ke universitas. Demikian dikutip dari huffingtonpost, Senin (24/6/2013).
Pengawas ujian melihat penampilan Caroline sangat mencurigakan. Akhirnya petugas itu memberi tahu pejabat sekolah dan polisi setempat. Dengan sangat perlahan, perempuan tersebut ditarik dari ruang ujian setelah dua jam ujian berlangsung. Hal ini dilakukan agar tidak mengganggu peserta ujian lainnya.
Kepada petugas, Caroline mengaku telah melakukan kecurangan. Dia terpaksa melakukannya sebagai upaya untuk meningkatkan skor putrinya. Karena perbuatannya, Caroline menghadapi tuduhan penipuan. Sementara itu anak Caroline juga terkena imbas lantaran tidak diizinkan mengikuti ujian resmi tersebut sampai dengan 5 tahun mendatang.
Ujian sekolah memang membuat kebanyakan anak sekolah, terutama remaja yang masih labil, menjadi panik dan mudah stres. Untuk membantu mengatasi stres anak bukan dengan menggantikan anak melakukan ujiannya, tetapi orang tua harus mendorong anak untuk mengatur waktu, makan dan tidur nyenyak, olahraga, dan meminta bantuan ketika mereka membutuhkannya. Orang tua juga dapat lebih memahami perilaku, suasana hatinya pada saat stres.
Dikutip dari militaryschoolalternatives, berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua saat putra atau putri remajanya sedang menghadapai stres jelang ujian:
1. Terlibat dalam proses belajar
Orang tua perlu dilibatkan dalam proses belajar remaja. Hal terbaik adalah hanya untuk mendengarkan. Yang remaja cari adalah keberadaan Anda, untuk berbicara, menangis atau hanya untuk duduk bersama mereka saat belajar agar tenang. Berkomunikasi secara terbuka dengan anak remaja Anda, dapat mendorong remaja untuk mengekspresikan kekhawatiran dan ketakutan, tapi jangan biarkan mereka berfokus pada ketakutan.
Bantu anak remaja Anda melakukan yang terbaik, tapi cobalah untuk tidak menekan atau membuatnya merasa bahwa Anda akan kecewa jika ia tidak melakukannya hal yang terbaik.
Mencoba menjejalkan semua informasi pada menit terakhir hanya akan menyebabkan stres anak remaja Anda. Bantu mengatur target belajar realistis untuk mencegah stres dan meningkatkan proses pembelajaran anak remaja Anda.
2. Menyediakan suasana yang tenang untuk belajar
Sediakankan tempat atau ruangan yang tenang untuk putra putri Anda belajar. Anda juga bisa membantunya belajar bila ia memintanya.
3. Memberi makanan yang bergizi
Sangat penting bagi anak remaja Anda untuk makan yang sehat dan seimbang pada saat ujian agar tetap fokus dan melakukan yang terbaik. Stres menjelang ujian dapat membuat beberapa remaja kehilangan nafsu makan.
4. Bantu anak untuk bersantai
Pastikan anak Anda mendapatkan tidur yang cukup sebelum ujian. Buat ia merasa santai dan tenang. Pastikan juga ia melakukan olahraga yang bisa mengurangi stres.
5. Tunjukkan sikap positif
Sikap orangtua akan menentukan emosi remaja. Jika Anda panik maka akan membuat anak semakin tertekan dan meningkatkan stres. Buat remaja merasa diterima dan hargai setiap usaha yang dilakukannya. Yang paling penting, yakinkan anak remaja Anda bahwa segala sesuatunya akan baik-baik saja, tidak peduli apapun hasilnya.
sumber | klik77.blogspot.com | http://health.detik.com/read/2013/06/24/113116/2282119/764/berdandan-ala-anak-sma-ibu-gantikan-anak-ikuti-tes-bahasa-inggris?991104topnews