Kali ini detikFinance memperoleh kesempatan berharga untuk berkunjung ke pabrik pencetak uang di Kecamatan Ciampal, Karawang, Jawa Barat, dan mewawancarai Direktur Utama Peruri Prasetio.
Pabrik seluas 202 hektar ini bisa dicapai dengan jangka waktu 1,5 jam hingga 2 jam perjalan darat dari Jakarta. Memasuki area pabrik, sistem dan prosedur pengamanan terlihat sangat ketat. Prosedur pendataan pengunjung pun dilakukan.
Didampingi petugas Peruri, detikFinance diajak berkeliling area pabrik. Kepala Biro Komunikasi dan Administrasi Peruri Sigit Y. Gunarto yang ikut menjelaskan, di area pabrik terdapat beberapa unit bangunan percetakan.
Bangunan tersebut terdiri dari percetakan untuk uang kertas, uang logam, kertas berharga non uang hingga tintas security kelas dunia. Semua bangunan terletak terpisah dengan pengamanan super ketat dan modern.
“Area pabrik luas, namun yang baru dimanfaatkan hanya 40%, sisanya 60% belum dimanfaatkan,” kata Sigit kepada detikFinance di Pabrik Peruri, Karawang Jawa Barat, Rabu (29/5/2013).
Di area pabrik ini, Sigit mengaku masih terdapat binatang liar seperti babi hutan dan monyet yang kadang lalu lalang dan masuk ke area pabrik. Dari pantauan, tampak pabrik ini di kelilingi oleh sungai, semak-semak, pepohonan tinggi dan kawasan industri Mitra Karawang.
Meskipun masih terdapat bintang liar, pabrik ini tampak modern dengan bangunan relatif baru dan terawat. Mesin yang digunakan pun terus dilakukan pembaruan hingga bisa menghasilkan setidaknya 7 miliar biliet uang kertas dan 1,9 miliar keping uang logam per tahun.
Di pabrik ini juga, dihasilkan produk dokumen security lainnya seperti tinta keperluan percetakan uang dan dokumen berharga, kemudian ada paspor, pita cukai, sertipikat tanah, materai, perangko, ijazah hingga e-money.
Sesekali, terlihat puluhan mobil besar berwarna biru miliki Bank Indonesia (BI) memasuki area pabrik. Mobil ini secara rutin dan terjadwal mengambil uang kertas dan logam serta mengantarkan bahan baku kertas uang untuk dicetak di area percetakan milik Peruri.
Tak hanya itu, detikFinance pun memperoleh kesempatan menengok proses produksi di gedung Percetakan Uang Kertas. Kawasan ini, merupakan area paling ketat di antara bangunan percetakan milik Peruri.
Meskipun semua area percetakan dan bangunan dipagari secara berlapis serta dibentengi sensor gerak dan kamera pengawas, pada area ini prosedur pengecekan dilakukan sangat super ketat. Untuk menengok proses produksi yang dilakukan selama 24 jam ini, tidak diperkenankan membawa elektronik apapun termasuk kamera.
Kepala Departemen Uang Kertas Peruri Nur Eko Djoko menyambut rombongan. Ia kemudian menunjukkan rangakaian proses dari awal produksi bahan baku uang hingga uang siap digunakan. Ia pun menjelaskan pada area ini, pengamanan dilakukan super ketat untuk tamu dan karyawan. Hal ini dilakukan untuk mencegah pelanggaran.
“Karyawan kalau waktu jam istirahat harus ke luar ruang produksi. Saat akan keluar, mereka di geledah secara manual hingga elektronik,” sebutnya.
sumber | iniunic.blogspot.com | http://finance.detik.com/read/2013/05/30/073110/2259817/5/yuk-berkunjung-ke-pabrik-percetakan-uang-ri-di-karawang?991101mainnews