Jumat, 05 Juli 2013

Orang Indonesia Punya Peternakan ''Raksasa'' di Australia




Orangnya yang pakek dasi paling tengah.. 


Jakarta - Pengusaha Nisin Sunito, sang
pemilik peternakan sapi seluas dua kali
Pulau Bali di Australia sangat dikenal oleh kalangan para pengusaha penggemukan sapi (feedloter) di Indonesia. Hingga kini, Nisin dianggap satu-satunya pengusaha asal Indonesia yang punya peternakan sapi di Australia.

Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia (Apfindo) Joni Liano mengatakan, lahan peternakan milik Nisin di Australia salah satu yang terbesar di Negeri Kangguru tersebut. Joni memastikan, pengusaha asal Pangkalan Bun itu satu- satunya orang Indonesia yang berbisnis peternakan di Australia.

Menurut Joni, yang ia ketahui Nisin Sunito saat ini masih menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).

"Setahu saya hanya Pak Nisin," kata Joni kepada detikFinance, Kamis (4/7/2013).

Joni menuturkan, sebelumnya ada
perusahaan Indonesia yang menggarap
bisnis serupa di Australia, ada peternakan Tipperary milik keluarga Bakrie di Northern Territory, Australia.

"Dulu pernah ada Bakrie tahun 80-an, dia buka di Lampung, dia buka juga farm di Australia, sekarang sudah tak lagi," katanya.

Menurutnya, Nisin membuka perwakilan
bisnisnya di Indonesia melalui bendera
Oceanic Indonesia. Oceanic membuka
penggemukan sapi dan mengimpor sapi
bakalan di Serang, Banten, Oceanic sempat menjadi anggota Apfindo.

"Mereka salah satu yang terbesar di sana (Australia), buka feedloter di Indonesia, oceanic di Indonesa, Serang. Sekarang sudah nggak impor, sudah nggak jadi anggota. Sudah nggak impor, mungkin dibatasi, kecil volumennya kecil," katanya.

Selain itu, Oceanic ternyata lebih banyak
mengekspor sapi-sapinya ke negara-negara ASEAN di luar Indonesia. "Saya dengar dari mantan direkturnya, banyak ekspor ke Filipina dan Malaysia, kalau Indonesia mungkin volumenya kecil," katanya.

Nisin berasal dari Pangkalan Bun
Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan
Tengah. Nisin mulai merintis bisnisnya di Australia dengan mendirikan Oceanic
Multitrading Pty Limited pada tahun 1992.

Ia terjun ke bisnis peternakan setelah
mengakuisisi peternakan Kiana pada Juli
2005. Lokasi peternakannya berada 1.132 km tenggara Kota Darwin Australia.

Total luas peternakan Kiana mencapai
331.800 hektar. Luas peternakan ini setara dengan 4,8 kali luas Negara Singapura. Peternakan Kiana memiliki kapasitas 15.800 sapi, yang mayoritasnya sapi Brahman dan Droughmaster.


Komentar TS ::
Keren dah begini ini baru namanya anak bangsa yang sukses di negara lain.. Buka lahannya dinegara lain tidak merusak hutan dinegara sendiri


sumber | iniunic.blogspot.com | http://www.kaskus.co.id/thread/51d61c7f7c12435265000007/orang-indonesia-punya-peternakan-raksasa-di-australia/