Menurut Francisco Riquelme, ilmuwan dari National Autonomous University of Mexico Physics Institute, kadal itu berukuran panjang 4,5 sentimeter dan lebar 1,3 sentimeter.
"Berkat batu amber, fosil kadal itu mampu mempertahankan sisa-sisa jaringan lunak dan kulitnya," kata Riquelme, dilansir Fox News Latino, Selasa 9 Juli 2013.
Sementara itu, Gerardo Carbot, Direktur Museum Paleontologi Chiapa mengatakan, spesimen fosil kadal itu diperkirakan berumur 23 juta tahun.
"Perkiraan itu diketahui dari usia batu amber yang biasa ditemukan di desa Simojovel, Huitihupan, El Bosque, Pueblo Nuevo, Palenque, Totolapa, dan Malpaso," ucap Carbot.
Batu amber memang sering ditemukan berisi sisa-sisa tumbuhan dan hewan, tapi jarang ditemukan dalam versi lengkap, seperti pada kadal yang baru ditemukan dan diidentifikasikan sebagai spesies baru dari genus Anolis.
Amber merupakan zat yang diproduksi oleh pohon pada zaman kuno. Bentuknya keras, transparan, berwarna coklat kekuningan, dan biasa dijadikan perhiasan.
Bukan spesies tertua
Kadal ini bukanlah spesies tertua yang pernah ditemukan di dalam batu amber. Hewan tertua yang pernah ditemukan pada zat yang sama adalah fosil kutu, yang diperkirakan berusia 230 juta tahun.
Fosil itu ditemukan di wilayah timur laut Itali, setelah peneliti menganalisis kurang lebih 70.000 batu amber.
"Bentuk tubuh kutu tidak pernah berubah, tidak seperti bentuk dinosaurus. Kutu yang berasal dari 230 juta tahun lalu itu memiliki bentuk tubuh yang sama dengan kutu yang kita lihat hari ini," kata David Grimaldi, dari American Museum of Natural History, AS. (eh)
sumber | edan77.blogspot.com | http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/427471-ditemukan--fosil-kadal-berusia-23-juta-tahun