Indonesia punya banyak pulau yang cantik tapi tersembunyi.
Pulau Samber Gelap di Kalimantan Selatan mungkin namanya seram, padahal pemandangannya menawan.
Pulau Samber Gelap berada di Kotabaru, Kalimantan Selatan. Pulau ini memiliki pemandangan yang luar biasa indah. Pasir pantainya yang putih dan lembut, serta air laut yang jernih ditambah dengan langit birunya.
Ini berawal dari ajakan teman-teman untuk liburan bersama ke Balabangan, Kalimantan Timur. Tetapi, jaraknya cukup jauh sehingga membuat saya dan 2 teman lainnya bingung untuk ikut atau tidak. Tiba-tiba ada ajakan dari teman lainnya untuk berlibur ke Pulau Samber Gelap yang di Kotabaru.
Hampir 2 minggu kami mempersiapkan untuk liburan kali ini. Mulai dari mencari informasi yang cukup minim, kapal yang belum pasti, sampai barang apa saja yang harus dibawa. 3 Hari sebelum berangkat, akhirnya rasa penasaran itu terobati dengan foto kapal yg dikirim teman lewat jejaring sosial. Malam sebelum berangkat rasa kaget mulai timbul karena mendengar kabar perjalanan laut yang akan ditempuh sekitar 8-10 jam.
Kami berangkat dari Terminal Induk Km 6 Banjarmasin menuju Pagatan Tanah Bumbu yang ditempuh kurang lebih 5 jam. Setelah sampai di Pagatan, kami menunggu beberapa saat dan sempat mendengar cerita horor tentang nyamuk malaria. Akhirnya, kami berangkat menuju Samber Gelap pukul 23.00 Wita. Beruntung malam itu ombak tenang dan bulan bersinar terang sehingga guncangan kapal tidak begitu terasa, walaupun dinginnya luar biasa.
Pukul 09.00 WIB kapal yang kami tumpangi akhirnya mulai mendekati Pulau Samber Gelap. Rasa lelah tergantikan dengan kegembiraan kami ketika melihat hijaunya air laut dan 3 pulau yang berjejer dari kejauhan. Kapal akhirnya merapat ke Pulau Sawa, salah satu gugusan Pulau Samber gelap.
Kapal belum sepenuhnya merapat, satu persatu kami sudah menceburkan diri ke laut karena tidak tahan melihat air yang sangat jernih. Saat kami sedang asik bermain air laut dan pasir putih yang sangat lembut, beberapa teman lainnya mendirikan tenda untuk kami menginap di sana.
Di pulau yang sunyi nan elok ini, kami menikmati keindahan pulau yang begitu tenang. Bahkan kapal yang lewat bisa dihitung dengan jari. Pulau Sawa hanya dihuni 2 orang petugas saja. Setelah makan siang, kami pun memutuskan untuk snorkeling. Ternyata, terumbu karang di sana banyak yang rusak akibat dibom orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Walaupun begitu, di sana masih bisa dtemui berbagai macan ikan. Bahkan cukup mudah untuk menemukan bintang laut. Sembari snorkeling, kami menyeberang ke Pulau Samber gelap.
Ternyata, di Pulau Samber Gelap ada sebuah resor pribadi yang belum selesai dibangun. Kami juga mencari beberapa spot snorkeling lain yang ada di sana. Terumbu karang di sana lumayan bagus dan banyak. Namun, sebagian lainnya rusak akibat ditabrak tongkang.
Sebelum kembali ke pulau Sawa, kami sempat melihat tukik-tukik lucu di penangkaran. Sehabis snorkeling kami asyik bakar-bakar ikan segar hasil dari tangkapan ABK.
Malamnya, kami makan malam ditemani sinar bulan yang sangat cantik dan sempurna. Sungguh romantis! Setelah itu, kami bermain sebentar dan akhirnya beberapa orang memutuskan untuk masuk tenda dan tidur.
Sekitar pukul 24.00 Wita, kami dibangunkan petugas dan diajak menyeberang ke Pulau Samber Gelap lagi untuk melihat penyu bertelur. Kami berjalan kaki karena malam itu airnya surut. Sayangnya, setelah mengelilingi pulau malam itu kami tidak menemukan 1 penyu yang naik ke pantai.
Pagi hari sebelum pulang, kami menyempatkan lagi untuk menikmati keindahan bawah air Pulau Sawa. Pagi itu kami menemukan beberapa ikan pari yang lucu dan juga berbagai jenis ikan lainnya. Tepat pukul 09.00 WITA, kami memutuskan untuk pulang dan siap-siap menempuh perjalanan panjang lagi.
Sungguh luar biasa liburan kali ini, harapan kami bisa kembali datang ke pulau cantik ini. Bagi siapa saja yang akan mengunjungi pulau ini, jagalah kebersihan dan keasrian lingkungan sekitar agar anak cucu kita nanti masih bisa menikmati surga tersembunyi yang ada di Kalimantan Selatan.
sumber | iniunic.blogspot.com | http://travel.detik.com/read/2013/06/28/154600/2261921/1025/pulau-samber-gelap-namanya-seram-tapi-pemandangannya-indah?991104topnews