Senin, 08 Juli 2013

Kesepian, Kaum Lansia di Tokyo Sering Mengutil!



Tokyo, - Waduh! Mayoritas pengutil di Tokyo, Jepang ternyata merupakan kaum lanjut usia (lansia). Polisi Metropolitan Tokyo menyatakan para pelaku aksi pencurian barang-barang di toko, alias pengutil, didominasi oleh pria atau wanita berumur 65 tahun ke atas. Ini disinyalir gara-gara para lansia tersebut kesepian ditinggal sanak familinya.

"Meski jumlah total pengutil yang tertangkap telah menurun, namun terjadi peningkatan rasio di kalangan lansia," kata seorang juru bicara Kepolisian Tokyo seperti dilansir AFP, Senin (8/7/2013).

http://images.detik.com/customthumb/2013/07/08/1148/171233_jepangbendera.jpg?w=460 

Rasio dari pengutil lansia telah melampaui rasio pengutil dari kalangan remaja. Ini terjadi untuk pertama kalinya di Tokyo. Sebanyak 3.321 orang berumur 65 tahun ke atas telah ditangkap lantaran mengutil selama tahun 2012 lalu. Sementara pengutil dari kalangan remaja sebesar 3.195 orang yang tertangkap. Perbandingannya, pengutil lansia sebesar 24,5 persen dan pengutil remaja sebesar 23,6 persen.

"Survei kami menunjukkan bahwa pengutil lansia cenderung kesepian, tak punya teman untuk berbicara, dan tak punya hobi untuk dinikmati," imbuh jur bicara kepolisian tersebut.

Jepang memang negara dengan populasi lansia yang besar, yakni seperempat dari 128 juta populasi Jepang berumur 65 tahun ke atas. Ditambah lagi, Jepang punya permasalahan angka kelahiran yang sangat rendah, yakni hanya 1,39 per perempuan.

Berita tentang jasad lansia yang telah mati berbulan-bulan setelah ditinggal sanak familinya, telah menjadi berita umum di Jepang. Para pengamat di Jepang menilai, fenomena lansia sebatang kara yang kesepian menunjukkan imbas modernisasi terhadap ikatan keluarga masyarakat Jepang. Survei pemerintah Jepang pekan lalu mengungkapkan, ada sekitar 3,5 juta lansia perempuan dan 1,4 juta lansia pria hidup sebatang kara.





sumber | iniunic.blogspot.com | http://news.detik.com/read/2013/07/08/171056/2296000/1148/gara-gara-kesepian-kaum-lansia-di-tokyo-sering-mengutil?9922032