Jumat, 05 Juli 2013

Tangani Manusia Perahu, RI-Australia akan Ajak Negara-negara Asal


Jakarta - Pemerintah RI dan Australia sepakat mendorong mekanisme baru dalam penanganan masalah penyelundupan manusia. Mereka akan mengundang pemerintah negara-negara asal para manusia perahu yang selama ini masuk ke Indonesia dan Australia secara illegal.

"Dalam waktu dekat Indonesia bekerja sama dengan Australia menyelenggarakan pertemuan, kita undang negara-negara tertentu," ujar Presiden SBY dalam jumpa pers bersama di Istana Bogor, Jumat (5/7/2013).

http://images.detik.com/content/2013/07/05/10/161617_ruddsby.jpg 

Negara tertentu yang dia maksud adalah Iran, Afghanistan dan Myanmar yang selama ini diketahui sebagai asal para manusia perahu. Negara tujuan akhir manusia perahu dari tiga negara itu adalah Australia, dengan menjadikan Indonesia, Malaysia dan Thailand sebagai negara transit.

"Kita ingin negara-negara ini duduk bersama dan secara serius mencarikan solusinya," imbuhnya.

SBY mengatakan Indonesia-Australia memiliki pandangan yang sama bahwa semua pihak harus ikut bertanggung jawab dan harus melakukan tindakan yang konkrit. Sebab sangat tidak adil penyelesaian masalah imigran gelap tersebut dibebankan sepenuhnya kepada Indonesia dan Australia.

"Indonesia menerima ribuan manusia perahu dari negara-negara tertentu yang jadi asal mereka, kami harus mengelola semua itu. Kalau Indonesia saja yang menyelesaikan tentu tidak adil. Demikian juga sebagian dari negara-negara asal atau sebagian melalui Indonesia untuk menuju ke Australia. Tentu juga tidak tepat kalau hanya diserahkan kepada Australia. Karena itulah, saya menggarisbawahi benar-benar kerja sama yang konkrit," papar SBY.





sumber | iniunic.blogspot.com