"Banyak yang pakai multi trip jadi antrian loket sudah terurai," ucap Sukendar.
Diproyeksikan dari awal peluncuran tarif progresif dan sistem e-ticketing KRL pada 1 juli hingga Minggu ini, jumlah pengguna kartu multi trip bisa tembus 200 ribu orang. Dengan menggunakan kartu multi trip, penumpang bisa langsung menuju pintu otomatis di stasiun tanpa perlu membeli kartu single trip untuk sekali jalan di loket.
"200 ribu yang sudah beli multi trip masih kurang sedikit," tambahnya.
Namun diakuinya, masih ada antrian penumpang saat akan masuk atau keluar melalui pintu otomatis. Hal ini terjadi karena penumpang ingin terburu-buru masuk atau keluar stasiun tapi tidak memperhatikan tanda bahwa pintu sudah boleh dilalui. Untuk membantu penumpang, KAI tetap menempatkan petugas membantu para penumpang.
"Kita bersabar di pintu eletronik ada yang terburu-buru dan anda yang tidak terbiasa. Ini proses sebulan sampai dua bulan akan normal," terangnya.
Banyak Wajah Baru Penumpang KRL Pasca Penurunan Tarif
Banyak penampakan wajah-wajah baru di KRL Jabodetabek. Wajah-wajah baru itu merupakan masyarakat yang mulai beralih menggunakan KRL pasca penurunan tarif. "Banyak muka baru," ucap Sukendar.
Diakuinya, terjadi penambahan jumlah penumpang KRL mencapai 20% setelah penerapan tarif progresif per 1 Juli kemaren. Pasca penerapan tarif ini, penumpang KRL tembus 600.000 orang per hari.
Untuk mengantisipasi peningkatan penumpang, KAI secara berkelanjutan melakukan penambahan armada KRL, perluasan peron dan parkir penumpang KRL. Hal ini diyakini bisa merangsang masyarakat untuk beralih menggunakan KRL.
"Nanti kita tambah KRL (kereta), peron nyaman, parkir yang luas," terangnya.
sumber | iniunic.blogspot.com | http://finance.detik.com/read/2013/07/06/150959/2294535/4/kartu-multi-trip-krl-laris-antrean-penumpang-mulai-terurai?f991104topnews