Jakarta - Jelang penutupan Pekan Raya Jakarta (PRJ) di Kemayoran, situasi pengunjung di perhelatan tahunan tersebut masih terpatau lengang. Kondisi ini tentu berbanding terbalik dengan perayaan yang sama di tahun sebelumnya.
Pantauan detikcom, Sabtu (6/7/2013), sekitar pukul 19.00 WIB, animo warga Ibukota untuk menghabiskan akhir pekan di PRJ Kemayoran sama seperti hari-hari sebelumnya.
ini ditandai dengan banyaknya titik-titik yang menjajakan produk dagangan dan hiburan yang lengang. Ambil contoh wahana permainan air di danau di belakang miniatur Borobudur yang biasanya ramai dengan anak kecil, hari ini tampak sepi.
Para peserta pameran yang berdagang di arena PRJ bahkan sampai membanting harga produk yang mereka jual sampai 80 persen. Upaya itu rupanya belum mampu menyedot perhatian pengunjung.
Umumnya pengunjung PRJ Kemayoran malam ini adalah keluarga yang membawa serta anaknya. Mereka lebih memilih menyemut di stand yang menjual makanan.
Sementara itu, area parkiran mobil terpantau cukup padat. Mobil yang keluar area parkir bertumbukan dengan yang akan masuk. Hal ini diperkeruh dengan jumlah petugas parkir yang tak sepadan dengan banyaknya jumlah mobil. Sedangkan untuk parkiran motor cenderung lebih lowong.
Kondisi jalan sekitar PRJ Kemayoran pun terpantau lancar. Seperti terlihat di Jalan Benyamin Sueb arah ke Ancol, kondisi arus lalu lintas tidak terlalu padat walaupun daerah-daerah lain di Ibukota dikabarkan macet parah.
Sebelumnya, seorang pedagang mengeluhkan kondisi sepinya pengunjung di PRJ tahun ini. "Omzet tahun ini makin turun, ada 80 persen turunnya. Mungkin untuk Sabtu dan Minggu, lumayan. Tetapi kalau hari biasa wassalam deh apalagi Jakarta sering hujan," curhat Ahmadi (34) di PRJ Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (6/7/2013).
Ahmadi yang berdagang martabak dan sate padang sejak PRJ tahun 2003 itu berbagi cerita. Kata dia, pengunjung tahun ini menurun kemungkinan karena mahalnya harga tiket.
"Kalau dulu kan cuma Rp 15 ribu, Sabtu dan Minggu Rp 20 ribu. Sekarang naik jadi Rp 30 ribu. Orang-orang jadi mikir buat belanja. Mungkin ini juga ada hubungannya dengan PRJ di Monas kemarin. Jadi orang mikir daripada belanja di sini lebih jauh, tiket mahal mendingan ke situ (Monas)," papar dia.
Selain harga tiket, lanjut Ahmadi, harga sewa tempat juga naik. "Dulu bayarnya Rp 45 juta, kalau tahun ini naik jadi Rp 55 juta. Jadi intinya, tahun ini pokoknya sepi karena harga sewa tempat naik ya terpaksa martabak dan satenya juga dinaikkan Rp 5 ribu," ujar dia.
sumber | iniunic.blogspot.com | http://news.detik.com/read/2013/07/06/202619/2294652/10/jelang-hari-akhir-prj-kemayoran-tak-seramai-tahun-kemarin?991104topnews