Sabtu, 01 Juni 2013

Nonton TV Bisa Kena Kanker loh,.!



Jakarta, Kanker pada organ paru-paru identik dengan kebiasaan merokok atau terpapar polusi dalam kurun waktu yang lama. Tapi sebuah studi baru dari Jepang mengungkapkan bahwa kebanyakan menonton televisi pun bisa menyebabkan kanker paru. Kok bisa?

Menurut peneliti, pria yang menonton televisi lebih dari empat jam sehari berisiko 36 persen lebih tinggi untuk mengidap kanker paru-paru dalam kurun waktu 15 tahun ke depan dibandingkan pria yang hanya menonton televisi dua jam sehari.

http://images.detik.com/content/2013/06/01/763/120324_paruparuts.jpg 

Temuan ini diperkuat dengan hasil pengamatan terhadap 23.000 partisipan pria. Dari sekian banyak partisipan, hanya 598 orang atau 2,6 persen dari keseluruhan partisipan yang didiagnosis dengan kanker paru-paru. Tapi dari 598 orang tersebut, hanya 79 orang yang diketahui menghabiskan waktu kurang dari dua jam di depan televisi setiap harinya. Sedangkan 163 orang lainnya sanggup menonton televisi sampai empat jam lebih (sisanya menonton televisi antara 2-4 jam per hari).

Meski persentasenya kecil, setidaknya temuan ini menambah bukti bahwa gaya hidup sedenter dapat mengakibatkan berkurangnya usia ataupun angka harapan hidup.

"Berjam-jam duduk di depan televisi meningkatkan kadar senyawa penyebab peradangan di dalam darah sehingga mendorong risiko kanker paru-paru," terang peneliti Akiko Tamakoshi, M.D., Ph.D., seperti dilansir Menshealth, Sabtu (1/6/2013).

"Lagipula pria yang mengadaptasi gaya hidup sedenter mempunyai kadar gula darah dan insulin yang lebih tinggi, termasuk mengalami disfungsi metabolik yang dapat mengganggu pertumbuhan sel-sel normal dan mengubahnya menjadi sel ganas," tambahnya.

Namun menurut Dr. Tamakoshi, hal ini dapat dicegah dengan membiasakan atau menambah porsi aktivitas fisik di sela menonton televisi, misalnya sering-sering ke dapur untuk mengambil cemilan sehat seperti buah-buahan. Sebab pola makan kaya buah-buahan dan sayuran dapat menurunkan risiko kanker paru hingga 23 persen.

Studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention.




sumber | iniunic.blogspot.com | http://health.detik.com/read/2013/06/01/120118/2262126/763/tak-hanya-merokok-kebanyakan-nonton-tv-juga-sebabkan-kanker-paru-lho?l991101755

Kesalahpahaman Tentang Nyamuk dari Anda!



Jakarta, Nyamuk kadung identik dengan pembawa penyakit. Padahal biasanya nyamuk baru bisa menularkan penyakit ketika 'ditunggangi' oleh parasit tertentu, misalnya malaria. Dengan kata lain nyamuk tak melulu dapat menyebabkan musibah karena itu bergantung pada parasit yang menumpang di tubuhnya.

Hal ini menunjukkan pentingnya wawasan tentang nyamuk dan kecenderungannya untuk membawa penyakit tertentu karena ternyata belum banyak orang yang tahu. Untuk lebih jelasnya, simak lima kesalahpahaman terbesar terkait nyamuk berdasarkan keterangan seorang pakar entomologi di Division of Vector-Born Diseases, CDC, AS, Janet McAllister, Ph.D., seperti dikutip Huffingtonpost, Sabtu (1/5/2013):

Mitos 1: Semua jenis nyamuk itu sama saja atau kurang lebih sama
Sebagian besar orang seringkali berasumsi bahwa perbedaan antara satu jenis nyamuk dengan nyamuk lainnya tampaknya tak begitu besar. Padahal menurut McAllister, spesies nyamuk-nyamuk itu sama sekali berbeda antara satu sama lain seperti halnya antara singa dengan kucing rumahan.

"Mereka mempunyai perilaku yang sangat berbeda, preferensi pilihan makanan dan di mana mereka tinggal yang juga sama sekali berbeda," lanjutnya.

Bahkan untuk urusan tempat tinggal ini bisa jadi masalah besar. Sebab spesies nyamuk kota tidak dapat tinggal di pedalaman dan terdapat beberapa spesies yang hanya bisa berkembang biak di daerah yang sangat spesifik. Jadi jenis nyamuk apa yang menyukai lingkungan tempat tinggal Anda dapat berdampak pada penyakit apa yang mungkin memapari Anda nantinya.

http://images.detik.com/content/2013/06/01/763/110506_nyamukts.jpg 

Yang tak kalah penting untuk diketahui, hanya nyamuk betina yang dapat menggigit manusia.

Mitos 2: Semua jenis nyamuk membawa bibit penyakit
"Terdapat lebih dari 3.000 spesies nyamuk di penjuru dunia, tapi hanya beberapa ratus yang dapat membawa bibit penyakit. Hal ini karena kebanyakan nyamuk tidak dapat menggigit manusia, sebagian justru lebih memilih hewan-hewan seperti amfibi dan reptil," kata McAllister.

Nyamuk-nyamuk yang membawa penyakit biasanya terkonsentrasi di spesies-spesies tertentu. Misalnya, virus West Nile dan virus ensefalitis St. Louis yang 'menumpang' pada nyamuk spesies Culex. "Tapi itu bukan berarti bahwa spesies Culex merupakan satu-satunya serangga yang dapat menyebarkan virus-virus paling berbahaya tersebut," terang McAllister.

Namun tampaknya spesies Culex-lah yang diketahui menjadi satu-satunya penyebab wabah penyakit dari kedua virus untuk alasan yang belum dipahami para ilmuwan sampai sekarang.

Mitos 3: Jumlah nyamuk di musim kemarau lebih sedikit daripada di musim hujan
"Nyamuk memang berkembang biak di dalam air, tapi sebenarnya kondisi kekeringan justru paling berpotensi menimbulkan penyakit. Sebab air terkonsentrasi yang jauh lebih kotor dan lebih kaya akan bahan-bahan organik terlihat lebih menarik bagi nyamuk-nyamuk pembawa penyakit," jelas McAllister.

Lagipula kurangnya sumber daya air pada musim kemarau berarti bahwa nyamuk dan burung-burung yang banyak membawa penyakit akan saling berbagi sumber daya, sehingga menciptakan lingkungan yang memudahkan penyebaran penyakit.

Mitos 4: Nyamuk hanya memilih orang-orang dengan 'darah manis'
Memang benar nyamuk hanya menggigit orang-orang tertentu, tapi hal ini tak ada kaitannya dengan kadar gula darah, penggunaan aroma tertentu atau berbagai faktor lain yang umumnya dianggap dapat menarik perhatian nyamuk.

"Beda spesies, beda juga ketertarikannya pada sesuatu, meski para pakar telah menemukan bahwa secara umum nyamuk menyukai karbon dioksida, asam laktat dan strain bakteri tertentu yang konsentrasinya lebih tinggi pada orang-orang tertentu," tandas McAllister.

Selain itu, orang-orang dapat membuat diri mereka terlihat lebih atraktif bagi nyamuk, terutama sehabis berolahraga karena dalam tubuh orang-orang itu terdapat kombinasi antara keringat, karbon dioksida dan asam laktat.

Mitos #5: Bawang putih dapat menjauhkan diri dari nyamuk
Ada beberapa orang yang rela mengonsumsi suplemen bawang putih atau makan bawang putih mentah demi menjauhkan dirinya dari nyamuk, tapi nyatanya tak ada bukti ilmiah yang mendukung hal ini.




sumber | iniunic.blogspot.com | http://health.detik.com/read/2013/06/01/110303/2262096/763/5-kesalahpahaman-soal-nyamuk-dan-penyakit-yang-perlu-diketahui?l992205755

Selain Rokok, Jadi Pengangguran Juga Bisa Perpendek Usia Wanita

http://images.detik.com/content/2013/06/01/763/140616_womandepressionts.jpgJakarta, Berkurangnya angka harapan hidup seseorang biasanya disebabkan oleh gangguan kesehatan yang dialaminya. Namun ternyata angka harapan hidup menurun bukan semata karena kondisi fisik tapi juga kondisi psikis. Sebuah studi baru pun menemukan wanita yang tidak berpendidikan memiliki angka harapan hidup yang rendah.

"Tingkat kematian pada wanita (terutama wanita berkulit putih di Amerika) yang berpendidikan tinggi menurun, tapi justru meningkat pada wanita berpendidikan rendah," ungkap salah satu peneliti, Jennifer Karas Montez dari Harvard Center for Population and Development Studies.

Lain halnya dengan pria Amerika karena apapun pendidikan terakhirnya angka harapan hidup mereka tetap tinggi. Yang unik, kesenjangan angka kematian justru semakin melebar pada wanita kulit putih yang tidak menyelesaikan bangku SMA. Bahkan menurut peneliti, antara tahun 2002-2006 tercatat peluang kematian bagi wanita yang tidak lulus sekolah menengah 66 persen lebih tinggi daripada wanita yang menyelesaikan bangku SMA.

Dari mana peneliti menemukan kesimpulan tersebut? Dalam studi ini, Montez dan rekan kerjanya mengumpulkan data dari 46.000 wanita kulit putih berusia antara 45-84 tahun yang ambil bagian dalam sebuah survei kesehatan nasional pada tahun 1997-2006. Kemudian partisipan dibagi menjadi dua kelompok: partisipan yang tidak menyelesaikan sekolah menengahnya dan partisipan yang lulus SMA.

Dari situ diketahui bahwa antara tahun 1997-2001 tingkat kematian wanita yang tidak lulus SMA 37 persen lebih tinggi daripada wanita yang menyelesaikan bangku SMA. Tapi antara tahun 2002-2006, angka itu justru meningkat menjadi 66 persen.

Untuk menjelaskan temuan ini, peneliti mengamati faktor ekonomi, termasuk kepemilikan pekerjaan, tingkat kemiskinan, kepemilikan rumah, kepemilikan asuransi kesehatan serta faktor-faktor kesehatan pada partisipan seperti kebiasaan merokok, obesitas, dan konsumsi alkohol.

Ternyata peneliti menemukan bahwa dua faktor yang paling menonjol di balik penurunan angka harapan hidup pada wanita adalah kepemilikan pekerjaan dan kebiasaan merokok.

"Studi kami menemukan bahwa kepemilikan pekerjaan dan perilaku merokok merupakan penjelasan paling penting di balik peningkatan risiko kematian pada wanita berkulit putih. Kami justru menemukan sedikit penjelasan dari faktor lain seperti obesitas, pernikahan dan kesehatan mental," kata Montez seperti dikutip dari Health24, Sabtu (1/6/2013).

Untuk itu, menurut Montez, kebijakan-kebijakan yang ditujukan dalam rangka meningkatkan kondisi kesehatan wanita di Amerika perlu difokuskan pada perbaikan kondisi sosial dan ekonomi wanita, mengingat wanita yang berpendidikan rendah cenderung memperoleh pekerjaan dengan gaji yang rendah dan jadwal kerja yang tidak fleksibel.

Padahal kepemilikan pekerjaan memberikan banyak keuntungan, misalnya perluasan jejaring sosial dan memberi tujuan hidup bagi seseorang. Belum lagi dapat meningkatkan harga diri serta memberikan manfaat positif bagi kesehatan fisik dan mental seseorang.

"Akan jauh lebih efektif jika kita meningkatkan kesempatan kerja bagi para wanita daripada sekedar menaikkan pajak rokok. Daripada hanya memperhatikan perilaku tak sehat itu sendiri, lebih baik kita menanggulangi akar permasalahan di balik perilaku tak sehat itu dan pemberian pekerjaan merupakan sarana penting untuk mencapai target tersebut," pungkas Montez.




sumber | iniunic.blogspot.com | http://health.detik.com/read/2013/06/01/140312/2262181/763/studi-selain-rokok-jadi-pengangguran-juga-bisa-perpendek-usia-wanita?l992203755

Cara Sederhana Ini Dapat Meredakan Gangguan Sinusitis!


http://images.detik.com/content/2013/06/01/763/130705_sinusts.jpgSinusitis adalah salah satu gangguan pernafasan yang ketika kambuh akan sangat mengganggu, khususnya di malam hari. Tersumbatnya hidung hingga bersin yang tak kunjung henti dapat menjadi salah satu tandanya.

Nah, jika Anda menderita penyakit sinusitis, Anda dapat meredakan gangguannya dengan beberapa tindakan sederhana. Seperti dikutip dari Times of India, Sabtu (1/6/2013) inilah penanganan sederhana untuk sinusitis.

1. Pastikan tubuh mendapatkan banyak cairan. Tubuh membutuhkan banyak cairan untuk meningkatkan kelembabannya, jadi pastikan Anda minum banyak cairan baik dari air, buah, ataupun sayuran.

2. Istirahat dan merilekskan tubuh sangant penting. Jadi, hindari untuk merasa khawatir dan berbaringlah.

3. Pastikan untuk mendapatkan waktu istirahat yang banyak, namun jika Anda harus bekerja hindari tidur terlalu larut.

4. Ambillah satu sendok teh madu dan air dari perasan separuh buah lemon. Kemudian larutkan dalam air hangat dan minum. Untuk pilihan lain Anda bisa menggunakan teh herbal atau teh biasa.

5. Konsumsi sup ayam. Sup ayam diyakini sebagai makanan yang baik di kala pilek. Walaupun ini tradisi lama, tapi hal ini masih relevan dilakukan.

6. Jika Anda tersiksa karena hidung tersumbat gunakan bantal untuk menopang kepala agar membantu meringankan pernafasan.

Selain itu, Anda juga dapat mencoba salah satu tekhnik Yoga Master Jala Neti yaitu mengambil dalam air garam hangat melalui satu lubang hidung sambil menekuk kepala ke samping dan membiarkannya keluar melalui lainnya. Lakukan ini dengan mulut terbuka untuk bernapas.






sumber | iniunic.blogspot.com | http://health.detik.com/read/2013/06/01/130421/2262161/763/cara-sederhana-ini-dapat-meredakan-gangguan-sinusitis

Orang-orang Ini Rawan Kena Anemia, Anda Termasukkah!!



Jakarta - Anemia merupakan kondisi yang ditandai dengan jumlah sel darah merah yang menurun dalam darah atau bisa juga disebabkan oleh jumlah sel darah merah yang melebihi normal. Kondisi ini terjadi baik laki-laki maupun perempuan. bisa mengalami anemia. Namun, beberapa orang dikatakan lebih rawan terkena anemia.

Berikut daftar orang-orang yang rawan terkena anemia menurut Dr. Santoso Karo Karo, SpJP, MPH (K), mantan Ketua Yayasan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), saat dihubungi detikHealth dan ditulis Rabu (29/5/2013):


http://images.detik.com/content/2013/05/29/775/141312_sick.jpg1. Ibu hamil
Anemia bisa muncul selama kehamilan karena rendahnya tingkat zat besi, asam folat, dan protein. Anemia juga bisa muncul sebagai akibat dari perubahan dalam darah. Selama 6 bulan pertama kehamilan, cairan darah (plasma darah) meningkat lebih cepat dibandingkan dengan jumlah sel darah merah.

Perubahan ini memberi efek mencairkan darah dan dapat menyebabkan anemia. Selain itu, menurut Dr Santoso, kondisi ibu hamil yang sering mual dan muntah juga memberikan risiko anemia. Untuk mencegah kejadian buruk ini, ibu hamil disarankan untuk banyak memakan pisang.

2. Bayi
Selama tahun pertama kehidupan, sebagian bayi berisiko terkena anemia karena kekurangan zat besi. Bayi-bayi ini termasuk mereka yang lahir prematur dan bayi yang tidak diberikan makanan pendamping ASI cukup zat besi.

3. Perempuan usia subur
Perempuan usia subur berisiko tinggi terkena anemia karena mereka kehilangan banyak darah saat melalui periode menstruasi, khususnya saat menstruasi hari pertama.

Untuk mengurangi risiko anemia saat periode menstruasi, dianjurkan para perempuan untuk mencukup asupan zat besi melalui makanan dan rutin berolahraga ringan. Makanan yang kaya akan kandungan zat besi antara lain, seperti bayam, kacang kedelai, tahu, buncis atau kacang panjang. Rekomendasi umum asupan zat besi setiap harinya bagi wanita usia 18-50 tahun adalah sebanyak 18 mg.

4. Vegetarian
Menurut Dr Santoso, vegetarian bisa rawan anemia sebab hanya mengonsumsi makanan tertentu. Nah, kalau Anda seorang vegetarian, ada baiknya meningkatkan asupan makanan seperti kacang polong hijau, kacang tanah, kedelai, dan sayuran hijau. Selain itu, bisa juga mengonsumsi zat besi lewat suplemen.

Namun, walaupun sudah banyak mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, perbanyak juga konsumsi pangan sumber vitamin C, seperti jeruk, tomat, mangga, dan stroberi yang dapat mempercepat penyerapan zat besi.

5. Orang pengidap kecacingan
Kehilangan darah yang terjadi pada infeksi kecacingan dapat disebabkan oleh adanya lesi pada dinding usus karena dikonsumsi oleh cacing itu sendiri. Perdarahan itu terjadi akibat proses penghisapan aktif oleh cacing dan juga akibat perembesan darah disekitar tempat hisapan.

Untuk mencegah anemia pada pengidap kecacingan, maka jumlah zat besi yang ada dalam makanan harus lebih tinggi. Beberapa makanan yang bisa Anda pilih diantaranya tiram, udang, hati sapi, daging, telur, susu, kacang polong hijau, kacang tanah, kedelai, dan sayuran hijau.



sumber | iniunic.blogspot.com | http://health.detik.com/read/2013/05/29/140854/2259141/775/waspada-orang-orang-ini-rawan-kena-anemia

Pengusaha Kecil Tidak Kena Pajak gan,.!


http://4.bp.blogspot.com/-YVl-KhBTCpg/UOLrFEaXDRI/AAAAAAAAAOY/vrpdy_QNR7w/s1600/peluang-usaha-kecil.jpg
Jakarta - Presiden SBY akan mengeluarkan Peraturann Presiden (Perpres) yang mengatur insentif perpajakan sektor usaha kecil menengah (UKM). Peraturan ini menguntungkan pengusaha kecil seperti pemilik Warung Tegal (Warteg) karena tidak akan dikenakan pajak.

"Ini peraturan pajak penghasilan bagi pengusaha namun tidak berlaku bagi mereka pengusaha yang bisa bongkar pasang (UKM) jadi mereka itu akan dikenakan pajak Rp 0. Tidak akan diotak-atik lagi jadi warteg ini pajaknya Rp 0," tutur Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Syarif Hasan saat ditemui di Gedung Smesco Jakarta, Rabu (29/05/2013).

Ia memastikan pelaku usaha dengan omzet sedikitnya Rp 4,8 miliar per tahun akan dikenakan pajak penghasilan sebesar (PPh) 1%. Draft Peraturan Pemerintah (PP) soal pajak UKM tersebut sudah diproses dan diharapkan dalam waktu dekat ketentuan ini sudah bisa berlaku.

"Yang kena pajak 1% itu yang omzet (di atas) Rp 4,8 miliar/tahun. Peraturannya sudah disetujui presiden dan tidak lama lagi keluar di tahun 2013 ini," katanya.

Ia juga memastikan penetapan pajak 1% bagi pengusaha yang mempunyai omzet di atas Rp 4,8 miliar/ tahun tidak akan berdampak negatif. "Itu bagus, dari 1% dapat pendapatan Rp 4,8 miliar dengan keuntungan banyak dikapitalisasi dan jadi modal lagi tidak lebih dari Rp 4,8 miliar," cetusnya.




sumber | iniunic.blogspot.com | http://forum.detik.com/menguntungkan-pengusaha-kecil-sby-restui-pengusaha-warteg-tak-kena-pajak-t710090.html

Beragam Cara Agar Anak Tak Takut Suntik


Jakarta, Bayi biasanya baru bisa tidur jika sudah kenyang, entah itu karena makan atau minum susu. Orangtua seringkali tak peduli, yang penting si anak bisa tertidur lelap. Padahal sebuah studi baru menyatakan jangan sekali-kali membiasakan anak tertidur dalam keadaan masih menggigit dot atau botol susunya.

Hal ini karena studi itu menemukan bahwa bayi yang tertidur dalam keadaan masih menggigit botol susu formulanya berisiko mengalami obesitas hingga 30 persen ketika usia mereka menginjak dua tahun.

Ben Gibbs, seorang profesor sosiologi dari Brigham Young University, AS, mempelajari 8.000 ibu yang menyusui anaknya sendiri atau memberi susu formula pada bayi-bayi mereka sejak usianya masih sembilan bulan.

http://images.detik.com/content/2013/05/31/1301/182416_anakgemuk460ts.jpg 

Namun ketika Gibbs mengevaluasi berat badan bayi-bayi partisipan ketika usianya mencapai 24 bulan, ia menemukan bahwa sebagian besar bayi yang diberi susu formula lebih cenderung menjadi obesitas, khususnya bayi yang tertidur dengan botol susu masih di dalam mulutnya.

Lagipula ibu yang memberi makan bayinya dengan susu formula dalam botol susu tampaknya cenderung memberi makan anaknya dengan porsi yang berlebihan dibandingkan dengan ibu yang menyusui anaknya sendiri.

"Hal ini dapat mendorong bayi-bayi yang diberi botol susu formula lebih kesulitan mengatur selera makannya di kemudian hari atau ketika mereka beranjak dewasa," tandas Gibbs seperti dilansir Daily Mail, Kamis (30/5/2013).

Selain itu, studi ini juga menemukan bahwa bayi-bayi yang diberi makanan padat sebelumnya usianya genap empat tahun berpeluang lebih tinggi untuk mengalami obesitas.

"Dengan kata lain kebiasaan yang kita adopsi sejak dini pada bayi-bayi kita akan berpengaruh ke masa depannya," kata Gibbs kepada Today Moms.

Kendati begitu, Gibbs mengatakan bayi yang diberi botol susu tiap malam tidak melulu tumbuh menjadi kelebihan berat badan. Pasalnya faktor genetik dan kondisi biologis si bayi lebih besar pengaruhnya terhadap risiko obesitas si bayi, meski teknik yang digunakan orangtua untuk memberi susu anaknya juga memainkan peranan penting.


sumber | iniunic.blogspot.com | http://health.detik.com/read/2013/05/31/182248/2261842/1301/diberi-permen-hingga-nonton-video-beragam-cara-agar-anak-tak-takut-suntik

Tadi Jokowi Makan Siang di Plaz*a Indonesia gan,.!


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiW9ukmOyCZpxRK1OwllpzlSOv_Ri5Lc471uClP90QgYtbzaiZAoTjCYD7_5J8kAvKRQkqzJBTxenjPIxbbXhyFeMUa1Q3v-EmrNzx_DKSXXcpL_YwD-_wzliVF8QUck7QmtD2BozrGx3__/s1600/Jokowi+Makan.jpg
 
Jakarta - Ketum PDIP Megawati dan Gubernur DKI Jokowi makan siang bareng. Keduanya bersantap di Restoran Padang Sari Ratu di Plaz*a Indonesia, Jakarta. Jokowi dan Mega duduk di satu meja.

Keduanya bergerak dari kediaman Mega di Jl Teuku Umar, Jakarta, Sabtu (1/6/2013). Sebelumnya Mega dan Jokowi hadir di acara peringatan hari lahir Pancasila di Tugu Proklamasi.

Berdasarkan pantauan, terlihat Jokowi yang mengenakan kemeja putih memasuki restoran yang berada di basement. Berada di samping Jokowi, Mega yang mengenakan baju biru bermotif bunga ikut masuk sambil dikawal sang ajudan.

Jokowi dan Mega terlihat berbincang santai sambil menunggu makanan tiba. Beberapa ajudan terlihat berjaga di pintu masuk restoran tersebut.

Namun, ada yang sedikit berbeda dari biasanya. Pengunjung di restoran tersebut tampak tidak terpengaruh dengan kehadiran dua tokoh fenomenal tersebut. Padahal biasanya setiap Jokowi mengunjungi suatu tempat pasti Gubernur DKI itu selalu dikerubuti warga yang ingin bersamalan dan berfoto bersama.

Sebelumnya, pagi tadi dengan berseragam Satgas, lengkap dengan baret merahnya, Joko Widodo hadir di upacara lahir Pancasila di Tugu Proklamasi. Jokowi datang bersama Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri.

Selain memperingati hari Lahir Pancasila, dalam upacara ini juga akan dilakukan Pengukuhan Satgas Nasional, PDIP 'Cakra Buana' di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakpus.




sumber | iniunic.blogspot.com | http://news.detik.com/read/2013/06/01/133202/2262169/10/jokowi-dan-megawati-santap-siang-bareng-di-restoran-di-plaza-indonesia

Di Baca; Tak Punya Rasa Malu, Perokok Jadi Cuek dengan Orang Sekitarnya


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipvt3JLWaUAy18CgF91dsaiV5jnkbHju81M0ZKrJk76Zvbh0cZHc7VezKGAZ7zk0BIMM7i8cnSnigr36O9107aEPSYgoK1Ek_Fof9huqjEY3VjZQ8JjWvhPsG2bpLOFSrnbnlZ46ph4EQ/s1600/hargai+yg+tidak+merokok.jpg

Jakarta, Mudah sekali menemukan perokok di pinggir jalan, mereka tampaknya tidak malu untuk menunjukkan bahwa mereka adalah seorang perokok. Begitu juga di angkutan umum, perokok masih saja melakukan kebiasaannya meskipun orang di sekitarnya terganggu dengan asapnya.

"Kebanyakan perokok saat ini juga masih belum memiliki rasa kepedulian. Mereka belum memikirkan apakah orang di sekitarnya terganggu dengan asapnya," imbuh Muhammad Najib, salah satu anggota Komisi I DPR-RI, dalam acara seminar & diskusi publik: "Urgensi Pelarangan Iklan Rokok dalam RUU tentang Penyiaran dan Implikasinya Terhadap Kesehatan Masyarakat", yang diadakan di Ruang GBHN Nusantara V, Gedung MPR-DPR, Jl Jend Gatot Subroto, yang ditulis pada Jumat (31/5/2013).

Padahal seperti kita ketahui, pihak yang lebih dirugikan kesehatannya justru perokok pasif atau orang yang tidak merokok namun banyak terpapar asap rokok. Sebuah studi yang dilakukan selama 17 tahun oleh tim peneliti dari China menemukan bahwa dibandingkan dengan orang dewasa yang tinggal dan bekerja di lingkungan yang bebas asap rokok, orang dewasa yang terpapar asap rokok lebih cenderung meninggal akibat penyakit jantung atau kanker paru-paru.

Perokok pasif ini juga lebih mungkin meninggal akibat stroke atau penyakit emfisema paru, padahal kedua penyakit ini sebenarnya memiliki relevansi yang relatif lemah terhadap perokok pasif.

"Di negara Barat orang yang merokok sembarangan pasti ditegur, mereka akan merasa malu dan segera mematikan rokoknya. Lain halnya dengan di Indonesia, orang yang menegur justru akan dimarahi oleh si perokok," ujar Najib.

Kini di Indonesia sudah ada aturan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yang diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 109/2012 tentang Produk Tembakau. Dalam peraturan tersebut, dijelaskan ada 7 tempat yang menjadi KTR. Dalam PP Nomor 109/2012 tentang Produk Tembakau pasal 50, dijelaskan bahwa ada 7 tempat yang diwajibkan menjadi Kawasan Tanpa Rokok, antara lain:
1. Fasilitas pelayanan kesehatan
2. Tempat proses belajar mengajar
3. Tempat anak bermain
4. Tempat ibadah
5. Angkutan umum
6. Tempat kerja
7. Tempat umum dan tempat lain yang ditetapkan

Menurut Najib, merupakan tantangan tersendiri untuk benar-benar menegakkan aturan tersebut, misalnya dengan memberlakukan sanksi yang tegas. Ini diperlukan agar kesehatan dan keselamatan para perokok pasif terlindungi dari paparan asap rokok yang ada di tempat yang seharusnya dilarang.

"Termasuk di dalam Gedung DPR-MPR, seharusnya para anggota dewan bisa memberikan contoh yang baik kepada masyarakat. Namun sayangnya masih banyak anggota DPR-MPR yang merokok, bahkan di dalam komplek gedung," imbuh Najib.





sumber | iniunic.blogspot.com | http://health.detik.com/read/2013/05/31/170125/2261745/763/tak-punya-rasa-malu-perokok-jadi-cuek-dengan-orang-sekitarnya?l992205755

Masa sih, Tiket Gunung Bromo naik?!


http://images.detik.com/content/2013/06/01/1382/110924_bromo.jpg
 
Malang - Tiket masuk lokasi wisata Gunung Bromo dikabarkan naik mulai 1 Juni 2013. Namun Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) selaku pengelola membantah kabar tersebut.

"Tidak ada yang naik," tegas Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) selaku pengelola, Ayu Dewi Utari kepada detikcom, Sabtu (1/6/2013).

Berbeda dengan pernyataan Kepala BB TNBTS, pelaku jasa wisata di Jatim mengatakan hal berbeda. Mereka mengaku sudah mendapat edaran tentang penyesuaian harga tiket tersebut.

Salah satunya adalah Dewi. Ia mengaku harga tiket tetap di Rp 2.500 per orang. Namun jika membawa peralatan fotografi dikenakan biaya tambahan senilai Rp 5 ribu. Semua harga itu belum termasuk biaya asuransi sebesar Rp 2.500 untuk setiap pengunjung.

"Harga tiketnya itu," kata Dewi.

Menurut dia, pemberlakuan harga tiket mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 1998 tentang tarif jenis penerimaan negara bukan pajak yang berlaku pada Departemen Kehutanan dan Perkebunan.

"Sesuai PP 59," tandasnya.

Seingat dia, harga tiket masuk bagi wisatawan mancanegara sebesar Rp 20 ribu/orang. Jika membawa handycam atau peralatan fotografi dikenakan biaya tambahan senilai Rp 50 ribu, dan biaya asuransi sebesar Rp 2.500 per orang.

"Dan semua disetor ke kas negara, kecuali asuransi," sambungnya.

Dikatakan Dewi, pihaknya sudah berupaya maksimal memperbaiki sarana dan prasarana obyek wisata termolek di Provinsi Jawa Timur tersebut.

Namun, usaha itu kurang mendapat dukungan dari semua pengunjung wisata. Seperti mencorat-coret dinding tangga yang mengurangi keindahan lokasi.

"Jadi perlu kerjasama dari pengunjung juga. Termasuk buanglah sampah pada tempatnya," harapnya.




sumber | iniunic.blogspot.com | http://travel.detik.com/read/2013/06/01/110734/2262098/1382/pengelola-wisata-gunung-bromo-bantah-kenaikan-tiket-masuk?8800041024