Sementara itu Head of Corporate Affairs Bentoel Group, Julia Tumengkol menyebut pernyataan pengurus Komisi Nasional Pengendalian Tembakau (Komnas PT) dr Hakim Sorimuda Pohan SpOG tentang adanya darah babi dalam filter rokok tidak bertanggung jawab. Dia mensinyalir pernyataan itu bertujuan menyesatkan konsumen.
Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonsia (GAPPRI) bahkan berencana menempuh jalur hukum atas pernyataan Hakim. "Kami sedang mengonsolidasi langkah," kata Sekjen GAPPRI, Hasan Aoni Aziz US, kepada majalah detik.
Namun dia mengaku bahan baku utama filter seperti acetate tow dan triacetin masih harus didatangkan dari luar negeri. Beberapa negara yang mengimpor bahan baku tersebut adalah Amerika Serikat, Jepang, dan Eropa. Namun menurut Hasan, bahan baku itu bukan diolah dari hewan, melainkan tumbuhan.
Tulisan lengkap Isu Darah Babi di Filter Rokok’ bisa dibaca GRATIS di edisi terbaru Majalah Detik (edisi 84, 8 Juli 2013). Juga ikuti artikel lainnya yang tidak kalah menarik seperti rubrik Hukum ‘Akhir Tragis Si Briptu Cantik’, Kriminal ‘Mengharap Dinamit Disangka Dodol’, Bisnis ‘Kilau Logam Mulia Meredup’, Berita Komik ‘(Lagi) Heboh Novi Amilia’, Gaya Hidup ‘Berlomba Masuk Sekolah Mahal’, rubrik Seni Hiburan dan review film ‘The Lone Ranger’, WKWKWK “Lagu Tandingan ‘PKS’ Sefti”, serta masih banyak artikel menarik lainnya.
sumber | iniunic.blogspot.com | http://health.detik.com/read/2013/07/08/161006/2295899/763/perusahan-rokok-pastikan-filter-bebas-darah-babi?l992205755