Di film kartun, Popeye selalu menjadi pahlawan setelah memakan bayam kalengan. Konon, Max dan Dave Fleischer yang menciptakan film kartunnya memilih bayam sebagai sumber kekuatan Popeye berdasarkan kalkulasi Erich von Wolf.
Dalam buku Arbesman yang berjudul 'The Half-life of Facts: Why Everything We Know Has an Expiration Date', terungkap bahwa kandungan zat besi bayam naik 10 kali lipat dari seharusnya. Dari 3,5 mg per 100 gram menjadi 35 mg! Jika benar demikian, menyantap bayam dalam porsi besar bisa setara dengan mengunyah sebuah paper clip mungil!
Kesalahan ini baru disadari dan diperbaiki pada tahun 1937 ketika seseorang mengecek kembali penghitungannya. Pada 1981, British Medical Journalpun memuat sebuah artikel yang membongkar mitos bayam. Namun, bayam tetap populer berkat Popeye. Bahkan, diyakini konsumsi bayam di Amerika Serikat naik hingga sepertiga karenanya.
Arbesman menggunakan kisah Popeye untuk mengilustrasikan bagaimana manusia cenderung mengabaikan pengecekan ulang bukti-bukti dan mengakui ketika salah. Menurutnya, alasan kesalahan ini menyebar dan menjadi mitos yang diyakini adalah karena lebih mudah menyebarkan 'fakta' yang terdengar benar daripada menggali lebih dalam.
sumber | iniunic.blogspot.com | http://food.detik.com/read/2013/07/06/094555/2294394/297/ternyata-bayam-tak-bikin-otot-kuat-seperti-popeye?d992202284