ilustrasi |
"Posisi hilal seperti ini terjadi dua pendapat, yang pertama bagi yang berpegang pada wujudul hilal tanggal 1 Ramadhan 1434 H jatuh pada tanggal 9 Juli, Selasa besok. Namun bagi pendapat kedua bagi yang berpegang pada Imkanur Rukyat tanggal 1 Ramadhan pada hari Rabu 10 Juli," tutur Abbas.
Sementara di daerah timur lainnya dari Sulawesi Barat hingga Papua, lanjut Abbas, hilal masih terlihat di bawah ufuk yakni posisi hilal pada -0,2 derajat, sehingga yang berpandangan paham Imkanur Rukyat belum berpuasa pada Selasa besok.
Selain BHR Kanwil Depag Sulsel, Kepala Bidang Observasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah IV Makassar, Irwan Slamet juga menjelaskan posisi hilal 0 derajat 7 menit hingga sangat sulit terlihat.
"Kecil kemungkinannya untuk terlihat. Kami sudah melakukan pemantauan dengan menggunakan citra satelit dan radar satelit, namun kondisi atmosfer sangat tidak mendukung karena ada konsentrasi awan menuju ke arah barat kota Makassar. Demikian pula posisi hilal di bagian utara Sulawesi Selatan masih pada posisi 0 derajat," ujar Irwan.
Proses pemantauan hilal oleh BMKG dan BHR Kanwil Depag Sulsel di atas Mall GTC sendiri sempat terhenti akibat hujan deras yang terjadi sekitar pukul 17.00 WITA. Rencananya, proses pemantauan hilal akan dilanjutkan oleh BMKG pada hari Selasa besok sore.
sumber | iniunic.blogspot.com | http://news.detik.com/read/2013/07/08/194137/2296198/10/hilal-juga-belum-terlihat-di-makassar?9911012