"Kesempatan kerja di Indonesia masih terbuka namun sangat kompetitif. Oleh karena itu para sarjana harus melengkapi kemampuannya dengan kompetensi kerja sehingga bisa dengan mudah menentukan lapangan pekerjaan yang sesuai dengan bakat, minat dan keinginannya," ujar Menteri Tenaga Kerja Muhaimin Iskandar dalam orasi ilmiah pada acara Dies Natalies ke-14 dan Wisuda Program Diploma, Sarjana dan Magister, Universitas Garut, Rabu (29/5/2013).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran sarjana atau lulusan universitas pada Februari 2013 mencapai 360 ribu orang, atau 5,04% dari total pengangguran yang mencapai 7,17 juta orang
Muhaimin mengatakan, perubahan kebutuhan dunia kerja yang sangat dinamis tidak akan pernah menunggu kesiapan dunia pendidikan. Oleh karena itu, dunia pendidikanlah yang harus secara cepat menyesuaikan diri dengan kebutuhan dunia kerja yang sangat dinamis.
"Perguruan Tinggi diharapkan tidak hanya mampu melahirkan sarjana formal yang berpikir secara intelektual, disiplin, tertib dan teratur, tekun dan berani secara riset dalam dunia pendidikan tapi harus siap menyongsong dunia kerja," kata Muhaimin
Muhaimin meminta perguruan tinggi harus mampu melahirkan pribadi-pribadi yang memiliki etos kerja dan motivasi yang tinggi, kreatif dan inovatif, mampu dengan cepat menyesuaikan keterampilan dan keahliannya dengan kebutuhan dunia kerja.
"Lulusan perguruan tinggi harus mempunyai kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan stakeholder, yaitu harus memenuhi kebutuhan profesional (profesional needs), kebutuhan masyarakat (social needs), kebutuhan dunia kerja (industrial needs) dan kebutuhan generasi masa depan (aspek scientific vision)," kata Muhaimin.
Untuk memfasilitasi para sarjana yang masih mencari pekerjaan, Muhaimin mengajak pihak akademisi di Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta (PTN/PTS) di seluruh Indonesia agar menggelar kegiatan bursa kerja (job fair) secara rutin di kampusnya masing-masing.
Tak hanya itu, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi telah berhasil mengoperasikan Bursa Kerja Online (BKOL) yang terintegrasi di 33 provinsi di seluruh Indonesia. Bahkan sistem BKOL yang tersambung langsung dengan teknologi internet ini telah menjangkau 404 Kabupaten/Kota.
"Keberadaan Bursa Kerja On-Line ini dimaksudkan untuk memfasilitasi para pencari kerja dan pengguna tenaga kerja agar lebih mudah mengetahui keberadaan masing-masing dan sekaligus memfasilitasi proses hubungan langsung antara pencari dan pemberi kerja melalui fasilitas teknologi internet," ujar Muhaimin.
Para pencari kerja dan perusahaan yang butuh pekerja pun bisa mengakses ke situs www.infokerja.depnakertrans.go.id untuk mencari daftar lowongan perkerjaan yang tersedia.
sumber | iniunic.blogspot.com | http://finance.detik.com/read/2013/05/29/161124/2259348/4/360000-sarjana-di-indonesia-masih-menganggur