Soal penjajakan kerjasama proyek kereta super cepat dan MRT, disampaikan oleh Menteri Perdagangan luar Negeri Prancis, Nicole Bricq saat bertemu Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Bambang Susantono di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Selasa (4/6/2013).
"Selama kunjungan saya dan Wakil Menteri, dan saya akan membicarakan kemungkinan proyek lainnya (selain elektrifikasi kereta). Saya bertekad untuk mendorong proyek lainnya," kata Nicole.
Nicole membanggakan negaranya yang telah memiliki kereta super cepat sejak 30 tahun lalu, yang mana menurutnya sangat aman dan nyaman. "Untuk perkeretaapian yang cepat sejak diluncurkan di Prancis 30 tahun lalu, belum ada 1 kecelakaan pun (yang terjadi)," jelas Nicole.
Sementara itu Wamenhub Bambang Susantono menambahkan kunjungan para delegasi Prancis tersebut pun untuk menjajaki dilakukan kerjasama proyek lain, di luar Bandung Urban Railway Transport Development dan Electrification Padalarang – Cicalengka Line Project. Pemerintah Prancis sepakat memberi pinjaman Rp 1,71 triliun untuk proyek tersebut.
"Mereka berminat juga untuk sistem navigasi udara, pengembangan airport, kereta api cepat. Di bidang laut juga mereka menagatakan efisiensi dari pelabuhan, juga MRT mereka sedang menjajaki. Tapi semua masih dalam tahap menjajaki," ujar Bambang.
Hari ini pemerintah Perancis melalui Menteri Perdagangan Luar Negeri dan beberapa delegasinya menyambangi Kementerian Perhubungan. Kedua pihak menandatangani komitmen pinjaman proyek Bandung Urban Railway Transport Development dan Electrification Padalarang – Cicalengka Line Project.
sumber | iniunic.blogspot.com | http://finance.detik.com/read/2013/06/04/162746/2264599/4/prancis-jajaki-bangun-kereta-super-cepat-dan-mrt-di-indonesia?f9911033