Mereka menggunakan sistem sensor yang dipasang untuk mendeteksi bukti dari uji coba nuklir dan mengatakan kejadian itu adalah yang paling kuat dalam sejarah.
Lebih dari 1.000 orang terluka ketika batu antariksa seluas 17m dan berat 10.000 ton tersebut terbakar di atas wilayah Chelyabinsk.
Studi itu diterbitkan di jurnal Geophysical Research Letters.
Para peneliti mempelajari data dari jaringan Sistem Pemantau Internasional (IMS) yang dioperasikan oleh Organisasi Traktat Larangan Uji Coba Nuklir Komprehensif (CTBTO).
Stasiun-stasiun deteksi itu mencari gelombang akustik frekuensi ultra rendah, atau infrasound, yang dihasilkan dari ledakan uji coba nuklir.
Tetapi sistem itu juga bisa mendeteksi ledakan besar dari sumber-sumber lain, seperti bola api Chelyabinsk.
Alexis Le Pichon, dari Komisi Energi Atom di Prancis dan para koleganya melaporkan bahwa dampak energi ledakan itu sama dengan 460 kiloton TNT.
Hal ini menjadikan bencana meteor tersebut sebagai kejadian dengan skala terbesar sejak jatuhnya meteor Tunguska di Siberia.
sumber | iniunic.blogspot.com | http://news.detik.com/read/2013/06/28/134950/2287089/934/gelombang-ledakan-meteor-rusia-mengitari-bumi-dua-kali?nd772204btr